Keutamaan Menangis Karena Allah “Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui maka pasti kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.” Demikian kata Rasulullah dalam khutbah beliau. Sontak sekian banyak sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang hadir saat itu menutupi wajah mereka. Terdengar isak tangis seperti kerumunan lebah. [H.R. Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik z]. Sobat muda, kita semua sudah tahu para sahabat Rasul bukanlah orang-orang yang lemah atau pengecut. Mereka adalah para pemilik jiwa yang gagah perkasa. Kita tentu tahu betapa kokohnya mereka dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Jiwa kita pun bergetar saat membaca kisah pengorbanan dan sikap tegar mereka dalam menghadapi aral rintangan. Lalu, bagaimana dengan hadits di atas, rasa-rasanya keadaan mereka dalam kisah Anas z di atas bertolak belakang dengan kisah perjuangan mereka ya. Sobat muda, bagi banyak lelaki, menangis merupakan aib yang tidak dibenarkan. Kapan pun
Postingan
Menampilkan postingan dari 2017
Nasihat
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Untaian Nasihat Tentang Malu Qonitah 22 December 2013 Edisi 02 , Mutiara Kata Untaian Nasihat Tentang Malu Oleh: Al-Ustadz Abdul Halim Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Kata al-haya’ (rasa malu) berasal dari kata al-hayah (kehidupan) dan al-ghaits (hujan). Disebut pula dengan hayyan (yang hidup) dengan bacaan yang pendek (tidak ada alif setelah huruf ya, – pent. ) Hujan dinamakan hayyan (kehidupan) karena dengan (perantara) hujan, menjadi hiduplah bumi, tetumbuhan, dan hewan. Demikian pula halnya al-haya’ (rasa malu), dengannya kehidupan dunia dan akhirat itu ada. Barang siapa tidak memiliki rasa malu, niscaya dia menjadi mati (kalbunya) di dunia dan celaka di akhirat.” ( ad-Da’u wad Dawa’ hlm. 170) Disebutkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan itu bergandengan. Apabila hilang salah satu dari keduanya, hilang pula yang lainnya.” ( HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad , di